Persepsi Mahasiswi Tentang Kanker Payudara dan Perilakunya terhadap Pencegahan Kanker Payudara di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Vetty Priscilla

Abstract

Kanker payudara memiliki angka kejadian yang terus meningkat setiap tahunnya, dan 68,6% wanita dengan kanker payudara berobat pada stadium lanjut sehingga sulit untuk disembuhkan, padahal kanker payudara dapat dideteksi pada stadium awal dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). SADARI merupakan cara yang paling efektif untuk pencegahan dini kanker payudara. Persepsi mengenai kanker payudara akan mempengaruhi perilaku SADARI seseorang. TujuanĀ  penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi kerentanan dan keparahan kanker payudara, serta persepsi manfaat dan hambatan SADARI mahasiswi dan mencari hubungan antara persepsi tersebut dengan perilaku SADARI. Penelitian ini bersifat analitik, menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan dari Januari sampai Juni 2013. Sampel pada penelitian ini sebanyak 76 mahasiswi keperawatan, diambil dengan teknik stratified random sampling. Menggunakan analisis univariat, bivariat (dengan uji Chi Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 59,2% responden memiliki perilaku SADARI tidak baik, 52,6% persepsi kerentanan positif, 52,6% persepsi keparahan negatif, 59,2% Persepsi manfaat negatif dan 52,6% persepsi hambatan negatif. Terdapat hubungan antara persepsi kerentanan, keparahan, manfaat dan hambatan terhadap perilaku SADARI. Diperlukan peningkatkan peran pendidik dalam menyampaikan informasi tentang kanker payudara dan SADARI,agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswi dalam aplikasinya.

References

Azamris. (2006). Analisis Faktor Risiko Pada Pasien Kanker Payudara di RS M. Djamil Padang. Cermin Dunia Kedokteran ;152:53-6.

Bustan, M. N. (2007). Epidemiolagi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta

Departemen Kesehatan RI, (2007). Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta; Direktorat Jenderal PP & PL.

Departemen Kesehatan, (2008). Deteksi Kanker Leher Rahim dan Kanker payudara. Diakses pada tanggal 2 januari 2013 dari: http://www.depkes.go.id

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007. Depkes RI : Jakarta.

Desanti OI. Persepsi Wanita Tentang Kanker Payudara dan Perilakunya dalam

Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Studi terhadap Wanita Berisiko Kanker Payudara di Kota Semarang, Jawa Tengah. Perpustakaan Pusat UGM. Diakses pada tanggal 20 Februari 2013 dari : http://etd.ugm.ac.id.

Kearney, A, J, & Murray, M, (2006). Evidence Against Breast Si of Examination is not Conclusive: What Polymakers and Healt Profesionals Need to know, Journal of Public Healt Policy, 27, 3 Proquest Med cal Library Pg 282.

Norman P dan Brain K. Health Belief Model And Breast Self-Examination : An Application of The Health Belief Model to The Prediction of Breast Self Examination in A National Sample of Women with A Family History of Breast Cancer. University of Wales College of Medicine UK

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta:Rineka Cipta

(2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Refbacks

  • There are currently no refbacks.