Pemberian Latihan Rentang Gerak Terhadap Fleksibilitas Sendi Anggota Gerak Bawah Pasien Fraktur Femur Terpasang Fiksasi Interna Di RSUP. Dr. M. Djamil Padang

Reny Prima Gusty

Abstract

Gangguan fleksibilitas sendi anggota gerak bawah merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien fraktur femur pasca operasi pemasangan fiksasi interna. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan ini dintaranya adalah melakukan latihan rentang geraksendi sedini mungkin. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian latihan rentang gerak terhadap kelenturan sendianggota gerak bawah pada pasien fraktur femur terpasang fiksasi interna. Rancangan penelitian menggunakanQuasy Eksperiment dengan pendekatan Posttest Only Control Group. Sampel adalah pasien fraktur femur post fiksasi interna hari ke dua sebanyak 20 responden, dibagi dalam dua kelompok yaitu 10 responden mendapat latihan rentang gerak (eksperimen) dan 10 responden melakukan latihan rentang gerak tidak sesuai aturan penelitian (kontrol). Instrument menggunakan goniometer. Perlakuan Latihan gerak dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore hari selama 5 hari dengan durasi 15 menit. Data dianalisa dengan uji statistik Mann Whitney.Hasil penelitian pada kelompok eksperimen didapatkan rata-rata kelenturan sendi setelah diberikan latihan rentang gerak yaitu fleksi sendi panggul 68,5 derajat, fleksi sendi lutut 61 derajat, dorsofleksi pergelangan kaki 12,5 derajat dan plantarfleksi pergelangan kaki 47 derajat,sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan rata-rata fleksi sendi panggul 45,5 derajat, fleksi sendi lutut 15,5 derajat, dorsofleksi  1,5 derajat dan plantarfleksi 33,5 derajat. Berdasarkan uji statistik Mann Whitney didapatkan p=0,000 <0,05 yang menunjukkanada perbedaan derajat kelenturan sendi pada kelompok eksperimen dibanding dengan kelompok kontrol. Kesimpulan lebih besar peningkatan derajat kelenturan sendi pada kelompok eksperimen dibanding dengan kelompok kontrol. Disarankan lakukan latihan gerak sendi post operasi fiksasi hari kedua (sedini mungakin) sehingga dapat mencegah terjadinya kekakuan pada sendi pada pasien fraktur femur terpasang fiksasi interna. 

References

Berger & Williams. (1992). Fundamental of nursing: Collaborating for optimal helath. USA: Apleton & Lange

c. Bowden, V.R & Greenberg, C.S. (2008). Pediatric nursing procedures. secondedition. Philadelphia: Lipincot William and Wilkins.

d. Cluett, J. (2008). Open Reduction Internal Fixation. Diakses pada tanggal 8 November 2012, dari http://orthopedics.about.com/cs/brokenbones ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬

e. Dahlan, M. S. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: Deskriptif, bivariat, dan multivariat , dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika.

f. Ellis, JR & Bentz, PM. (2007). Modules for basic nursing skills. Philadelphia: Lippincoat Williams & Wilkins.

g. Fakultas Keperawatan. (2012). Pedoman penulisan skripsi. Padang: Universitas Andalas.

h. Faridaryany. (2010). Anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal: Mata kuliah biomedik II. Diakses tanggal 9 Januari 2013, dari files.wordpress.com/ 2012/06/anfis-muskuloskeletal.

i. Fatmah. (2010). Gizi usia lanjut. Jakarta: Erlangga.

j. Ganong. (1995). Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC

k. Hastono, S.P. (2007). Analisis data kesehatan. Jakarta: FKM UI

l. Iryani, D. (2010). Fisiologi anatomi otot rangka: Mata kuliah pengantar. Diakses tanggal 9 Januari 2013, dari fkunand2010.files.wordpress.com

m. Kelln, B.M, (2009). Effect of early active range of motion rehabilitation on outcome measures after partial meniscectomy. Knee Surg Sports Traumatol Arthrosc, 17 (35), 607–616.

n. Kozier, B., dkk. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, & praktik (7th ed, 2nd vol.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

o. Lewis, S. L, dkk. (2011). Medical-surgical nursing: Assessment and management of clinical promlems (8th ed, 2nd vol.). America: Elsevier Mosby.

p. Muttaqin, A. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

q. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

r. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

s. Oldmeadow, dkk. (2006). No rest for the wounded: early ambulation after hip surgey accelerates recovery. Diakses pada tanggal 5 Mei 2013 dari http://proquest.umi.com/pqdweb

t. Pearce, E. C. (2000). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia.

u. Potter, P. A., & Perry,A. G. (1993). Fundamental of nursing: concepts, proces, & practice (3rd ed.). America: Mosby-Year Book, Inc.

v. Potter, P. A., & Perry,A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, & praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

w. Pudjiastuti, S. S & Utomo, B. (2003). Fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC.

x. Riwidikdo, H. (2012). Statistik kesehatan: Belajar mudah teknik analisis data dalam penelitian kesehatan. Jakarta: EGC

y. Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. d. (2005). Buku-ajar ilmu bedah (2nd.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

z. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner& suddarth (8th, 3rd vol.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

aa. Solamon, L., Warwick, D., & Nayagam, S. (2001). Apley’s System of Orthopaedicsand Fractures (8th ed.). New York: Oxford University Press, Inc.

bb. Astuti. (2006). Pengaruh latihan rentang gerak terhadap kekuatan otot dan luas rentang gerak pada pasien stroke di RSU Soetomo Surabaya. Diakses pada tanggal 20 April 2013, dari lontar.ui.ac.id/file?file=digital/137247pdf

cc. Timby, B.K. (2009). Fundamental nursing skills and concepts. Philadelphia: Lippincoat Williams and Wilkins

dd. Tseng, dkk. (2007). Effects of a rangeof-motion exercise programme. Journal of Advanced Nursing, 57(2), 181-191.

ee. Ulliya, S. (2010). Pengaruh latihan range of motion (rom) terhadap fleksibilitas sendi lutut pada lansia di Panti Wreda Wening Wardoyo Ungaran. Diakses tanggal 10 Februari 2013, dari http://ejournal.undip.ac.id/index

ff. Werner, D. (2009). Disabled village children a guide for community healthworkers, rehabilitation workers, and families. California: TheHesperian Foundation.

gg. Widyawati, I. Y.Pengaruh latihan rentang gerak sendi bawah secara aktif (Active lower range of motion exercise) terhadap tanda dan gejala neuropati diabetikum pada penderita DM tipe II Di Persadia Unit RSU Dr. Soetomo Surabaya. Diakses pada tanggal 20 April 2013, dari lontar.ui.ac.id/file?file=digital/137247pdf

hh. Yandri, E. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktur sendi lutut pada penanganan fraktur femur secara operatif dan non operatif. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

ii. Yanwirasti. (2010).Tulang dan persendian extremitas inferior. Diakses pada tanggal 9 Januari 2013, dari files.wordpress.com.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.