Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia

Randy Refnandes, Zakiyah Almaya

Abstract

Ketidakpatuhan obat merupakan masalah utama dalam pengobatan penderita skizofrenia, jika tidak ditangani dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain kambuh dan penurunan kualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita skizofrenia. Metode dalam penelitian ini dengan tinjauan pustaka skizofrenia dengan mengidentifikasi artikel penelitian yang dipublikasikan tahun 2015-2020 menggunakan 3 database yaitu Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar. Artikel penelitian dipilih menggunakan PRISMA. used10 artikel review diperoleh dan diekstraksi dalam bentuk tabel. Hasil analisis artikel menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita skizofrenia meliputi faktor usia pasien, jenis kelamin, pendapatan, wawasan pendidikan, dan sikap. Faktor pengobatan adalah jumlah obat, jenis obat, efek samping obat, beratnya gejala, dan lama pengobatan. Dan faktor lingkungan adalah dukungan keluarga, dukungan sosial, tempat tinggal, dan hubungan perawat-klien. Penderita skizofrenia terutama perawat harus memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya kepatuhan minum obat dan bagi peneliti selanjutnya disarankan agar peneliti selanjutnya menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia dan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat. pada pasien skizofrenia.

 

Kata kunci:  faktor-faktor, kepatuhan minum obat, skizofrenia

References

Amaliyasari Y, dkk (2008). Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja Disekitar Lokalisasi dan Faktor yang Mempengaruhi. Jurnal of Public Health.Vol. 7, no, 1 (hal. 54-60).

Apsari, I. (2009). Gambaran Konsep Diri pada Remaja Akhir Indigo.Skripsi. Depok: Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia.

BKKBN et al. (2017). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta: BKKBN

Centers for Disease Control and Prevention. (2019). (a) Sexual Risk Behavior: HIV,STD, and Teen Pregnancy Prevention. Tersedia dalam: https://www.cdc.gov/healthyyouth/sexualbehaviors/index.htm?s_cid=hyhomepage-004

Cobb, Nancy J. (2001). Adolecence: Continuity, Change and Diversity (4th ed.). California: Mayfield Publishing Company

Danim, Sudarwan. (2003). Riset Keperawatan Sejarah dan Metodelogi.Jakarta : EGC

Dewi, Ari P. (2012). Hubungan Karakteristik Remaja, Peran Teman Sebaya dan Paparan Pornografi dengan Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Pasir Gunung Selatan Depok. Tesis (http://lontar.ui.ac.id/).Depok : Program Magister Ilmu Keperawatan Fakulas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Edward, L.M., dkk. (2011). Religiosity and Sexual Risk Behaviors Among Latino Adolescents : Trends From 1995 to 2008. Journal of Woman Health.30(6). 871-877

Green, L.W & Kreuter, M.W. (2005). Health Program Planning: An Educational and Ecological Approach. Fourth Edition, McGraw-Hill: New York.

Hersey, P. & Blanchard, K. (2009). Management of Organizational Behavior: Utilizing Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandung : CV.Pustaka Setia, Cet I

Hurlock.(2010). Perkembangan anak.Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Jahja, Y. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kaplan HI, dkk. (2010). Sinopsis Psikiater: Ilmu Pengetahuan Perilaku. Jilid 1.terj. Widjaja Kusuma. Tanggerang: Binaputra Aksara, hal: 91-100.

Kartika.(2020). Potret Self-system Remaja dengan Perilaku Tindakan Seksual Beresiko di Provinsi Jambi. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 15 / No. 2 / Agustus 2020

Kirby D, Lepore G. (2007). Sexual Risk and Protective Factors. U.S: ETR Associates.

Kozier, B., dkk. (2004). Fundamental of Nursing Concepts, Process, and Practice.Seventh Edition.USA : Pearson Prentice Hall

Kusmiran E. (2012). Kesehatan Reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Lisnawati, Lestasri. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja di Cirebon. Jurnal Care, Vol. 3 No. 1.2015

Mahmudah.(2014). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Padang: Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas.

Notoatmodjo.(2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Nursal, DGA.(2008). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Murid SMU Negeri di Kota Padang Tahun 2007. Padang: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas

.

Oktaviana, R (2015). Hubungan antara kelompok teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah pada remaja dikelurahan “X” Palembang.Jurnal psiche. 9(1), 8-16

O’Sullivan, L,. Mantsun, M,. Haris, M. & Gunn,J.B. (2001). I Wanna Hold Your Hand: Romantic and Sexual Event in Adolescent Relationships. Perspective on Sexual and Reproductive Health.39 (2). 100-107

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).(2015). Macam-macam Perilaku Seksual.

Sarwono SW. (2013). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono SW. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono, Sarlito, W. (2015). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press

Sekarrini, Loveria. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja di SMK Kesehatan di Kabupaten Bogor Tahun 2011. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Santrock.(2007). Perkembangan anak jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sugiyanto.(2013). Bahaya Seks Bebas Pada Remaja. Yogyakarta: Nuha Medika

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Sunaryo.(2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Supardi.(2013). Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih

Wibowo, A. (2004). Permasalahan Reproduksi Remaja dan Alternatif Jalan Keluarnya. Diakses dari www.hqweb01.bkkbn.go.id

Widayatun, T.R. (2009). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV Agung Seto

World Health Organization (WHO). (2015). Adolescent Development: Topics at Glance.

World Health Organization (WHO). (2019). HIV/AIDS : Topics at Glance.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.