Pengaruh Pemberian Buah Pepaya Terhadap Nafsu Makan Anak Berumur 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji

lili Fajria

Abstract

Nafsu adalah keinginan atau dorongan untuk makan karena kelaparan . Gangguan nafsu makan sering dialami oleh balita . Mereka sering makanan pemilih dan mudah terkena penyakit menular sehingga mengalami kekurangan gizi . Untuk alasan ini, perlu upaya untuk mengatasi gangguan makan untuk balita melalui terapi bergizi yang kaya akan vitamin , mineral dan dapat membuat sistem pencernaan lebih baik . Pepaya kaya akan gizi yang dapat meningkatkan nafsu makan balita. Mengetahui pengaruh 1 buah pepaya perhari secara teratur selama `1 bulan terhadap nafsu makan anak balita di  wilayah kerja Puskesmas Kuranji Padang. Untuk sampel penelitian ini memiliki 20 balita yang turun berat badan selama satu bulan terakhir. Penelitian ini telah dilakukan sejak 4 Februari hingga 5 Maret 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif  dengan pendekatan Quasi eksperimental one group pretest - posttest design tanpa kelompok kontrol. Berat balita diukur dengan menggunakan skala digital . Penulis menerapkan uji T -pair untuk uji statistik . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan besar dalam nafsu makan balita, terlihat melalui skala berat balita setelah intervensi ( = 0,000 o ). Berdasarkan hasil penelitian , penulis menyarankan puskesmas Kuranji untuk mempromosikan masyarakat untuk mengkonsumsi 1 buah pepaya per hari sebagai terapi bergizi bagi balita yang mengalami gangguan nafsu makan .

References

balita- anda.com/fatherhood/659-kebutuhan-gizi-balita.html

Afni. ( 2009). Sistim pencernaan makanan dan mekanisme rasa lapar dan haus. Diakses 12 januari http://www.crayonpedia.org/mw/2._Sistem_Pencernaan

_Makanan_Pada_Manusia_11.2#Rasa_Lapar_dan_Haus

Almirah. (2012). Mesin saluran pencernaan. Diakses 12 Januari 2012 dari http://www.squidoo.com/mesin-saluran-pencernaan

Almatsier. Sunita. (2004). Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Anonymous. ( 2009). Kebutuhan mineral pada Balita. Diakses 30 oktober 2011 dari

Anonymous. ( 2010). Makanan pelindung vitamin dan mineral. Diakses 2 November 2011 dari http://www.wordpress.com

Arikunto,S.(2002) Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: Rineka

Arisman. (2010). Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : EGC

Betz,Cecily L. ( 2002). Buku saku keperawatan pediatric. Edisi3. Jakarta : EGC

Dahlan, M. Sopiyudin. 2009. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Salemba Medika. Jakarta

Depkes RI. (2011). Buku Kesehatan Ibu dan anak 2011.

Dinas Kesehatan Kota Padang. ( 2010). Laporan Tahunan DKK Padang 2010.

Gibney,M. (2008). Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC

Hartono. ( 2006). Terapi gizi dan diet di rumah sakit. Jakarta : EGC

Hidayat, A Aziz Alimul. ( 2005). Pengantar ilmu keperawatan anak I. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Hockenberry,Marilyn J and Wilson, David. (2006). Essentials of pediatric Nursing. (Edisi 8).

http://www.gomedicastore.com/artikel mother and baby.

Ihsan. (2010). Teknik analisis kadar sukrosa buah papaya. Balai penelitian tanaman buah tropika. Diakses 12 November 2011 dari http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt151103.pdf

Irianto,Djoko. (2007). Panduan gizi lengkap. Yogjakarta : Andi

Iskandar, Junaidi. ( 2004). Menuju hidup sehat dan awet muda. Jakarta : bhuana Ilmu Populer

Kalie, M.Baga. (1996). Bertanam papaya. Jakarta: Penebar swadaya

Khomsan, Ali. (2004). Peranan pangan dan gizi untuk kualitas hidup. Jakarta : Grasindo.

Kusrianto. (2004). Hidup sehat dengan sayuran dan buah-buahan. Jakarta: Yramawidia

Nelson. (1999). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC

Notoatmodjo,S.(2005). Metofologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam(2008). konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, Jakarta: salemba

Optiderma. (2010). Penelitian papaya. Diakses 5 November 2011 dari http://www.optiderma.com.au/research

PeckenPaugh. (2010). Nutrition Essentials and diet therapy. By : Saunders Elsevier

Pujiadi, Anna. (1994). Dasar-dasar biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia

Puskesmas Kuranji. ( 2011). Laporan tahunan

Rahayu. (2010). Klasifikasi, fungsi dan metabolism vitamin. Universitas pertanian dan peternakan UMM. Diakses 5 april 2011 dari http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/klasifikasi_dan_metabilisme_vitamin_imbang.pdf.

Rusdiana .(2004). Vitamin. Fakultas kedokteran Program Studi Ilmu Biokimia : USU. Diakses 12 november 2011 dari http://library.usu.ac.id/download/fk/biokimia-rusdian2 a2.pdf

Sabri,L& Hastono,S.P (2008). Statistic kesehatan, Jakarta: rajawali pers.

Sadava. (2008). Life: The Science of Biology. US: Sinauer Associates

Shills, E Maurice.(2006). Modern nutrion in health and desease. Lippin cott Williams and wilkins.

Stonehaven.(2008). Vitamin C: A powerful weapon in the prevention of degenerative disease. Diakses 20 april 2011 dari http://www.preventive-health-guide.com/vitamin-c.html.

Sugiono.(2009). Statistika Kesehatan. Bandung : alfabeta.

Suryani, Inggrid.(2010). Buah Pepaya Kandungan Gizinya Mencengangkan. Diakses 12 november 2011 dari http://health.indexarticles.com/2010/01/buah-pepaya-kandungan-gizinya. html

Sustrani.(2007). Terapi komplementer. Diakses 19 agustus 2011 dari http://www.scribd.com/doc/11554397/2007.pdf

Syafiq, Ahmad.(2008). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Synder, (2007). Hidup Sehat dengan Herbal. Diakses 30 agustus 2011 dari http://eprints,undip.ac.id/24951/1/335_upi.pdf universitas Pertanian Assam.(2008). jurnal Penelitian. Diakses 8 november 2011 dari penelitian cornell university

Wijayakusuma, hembing.(2005). Khasiat buah papaya. Diakses 12 november 2011 dari http://www.purwakarta.org/index.php/2005/07/29/khasiat-buah-pepaya/

Refbacks

  • There are currently no refbacks.