Hubungan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Konsep Diri Pada Remaja di SMPN 7 Pariaman
Abstract
Full Text:
Tidak berjudul (Bahasa Indonesia)References
Badran, Serene Adnan. (2010). The effect of malocclusion and self-perceived aesthetics on the self-esteem of a sample of Jordanian adolescents. Eur J Orthod, 32 (6): 638-644.
Carpenito, Lynda Juall. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta: EGC.
Claudino, Dikson & Traebert, Jefferson. (2013). Malocclusion, dental aesthetic self-perception and quality of life in a 18 to 21 year-old population: a cross section study. BMC Oral Health, 13 (3).
Dahlan. (2012). Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan : deskriptif bivariat dan multivariat dilengkapi dengan APSS dengan menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika.
Gunarsa, Singgih. (2008). Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Gunung Agung Mulia.
Morton, Patricia Gonce. (2003). Panduan Pemeriksaan Kesehatan dengan Dokumentasi Soapie. Jakarta: EGC
Paula, Delcides F. De dkk (2009). Psychosocial Impact of Dental Esthetics on Quality of Life in Adolescents. Association with Malocclusion, Self-Image, and Oral Health–Related Issues, 79(6).
Piovesan, Chaiana dkk. (2009). Oral health-related quality of life in children: Conceptual issues. Odonto Ciênc; 24 (1): 81-85.
Potter, Patricia, A & Perry, Anne Griffin. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Santrock, John W. (2007).Remaja, jilid 2, edisi 11. Jakarta: Erlangga.
Sunaryo. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: EGC.
Stuart, G. W & Sundeen, S.J. (1998). Keperawatan jiwa. Jakarta: EGC
Tarwoto dkk. (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
Wilkins, Esther M. (2013). Oral Health Awareness. Diakses pada tanggal 14 Mei 2013 dari http://tandemnorthwest.org/wp-content/uploads/2013/04/Dental-Booklet.pdf
Refbacks
- There are currently no refbacks.