Gambaran Pelaksanaan Mobilisasi dengan Pola Eliminasi Fekal Pasien Paska Laparatomi
Abstract
Pasien paska laparatomi hanya berbaring saja di tempat tidur dan takut untuk begerak karena merasa nyeri pada luka bekas operasi. Angka kejadian konstipasi meningkat sebesar 17-15% pada pasien yang mengalami penurunan fisik karena tirah baring yang lama akibat dari pembedahan. Dianjurkan 6-10 jam paska operasi pasien harus melakukan mobilisasi untuk mempercepat pemulihan organ-organ dalam pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi terhadap pola eliminasi fekal pada pasien paska laparatomi di Irna B (Bedah) RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian menggunakan pre- exsperiment design dengan menggunakan post test only design dengan jumlah responden sebanyak 13 orang, diambil dengan cara quota sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi. Analisa yang dilakukan analisa univariat. Hasil menunjukkan terdapat 92 % responden mengalami pola eliminasi fekal normal. Diharapkan bagi profesi keperawatan, institusi RSUP Dr. M. Djamil padang disarankan bahwa mobilisasi penting dilakukan terhadap pasien paska laparatomi untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan eliminasi pasien serta merevisi SOP mobilisasi paska pembedahan dan mensosialisasikanya kepada pasien.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Brunner & Suddarrtth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah (Edisi 8). Vol. 2. Jakarta:EGC
Chandrasekaran, Kumar, David. (2009). Early Mobilization After Total Knee Replacemen Reduce the Incidence of Deep Venous Trhombosis. Vol. 79. Edisi 7-8;pg.526. ANZ Journal Of Surgery. Oxford: 2009 Juli
Condon Telford. (1999). Textbook of Surgery. Philadelia: Sounder Company.
Damayanti, Laili. (2010). Seputar Obat Anestesi: Lain Jenis, Lain Kegunaannya.
Diakses pada tanggal 16 Juni 2013 dari
www.hypnosis45.com/download/Seputar%20Obat%20Bius.pdf
Darwis, Idral. (2007). Advance Wound Care Base On Evidence. Padang: Indonesia. Enterostotinal Therapist Nurse Association.
David dr, S. (2008). Anatomi fisiologi kulit dan penyembuhan luka. FK Universitas Airlangga. Diakses pada tanggal 5 Maret 2013 dari http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com/2008/05/anatomi-fisiologi kulit-dan-penyembuhan.html
Dermawan, Deden &Rahayuningsih, Tutik. (2010). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Pencernaan. Edisi 1. Jogjakarta: Gosyen Publishing
Folden. Susan. L, et al.(2000). Practice Guidelines : for the management of constipation in adult. Article of Rehabilitation Nursing Foundation. http : //www.rehabnurse.org/pdhf/BowelGuidefor.pdhf. Diakses 5 Maret 2013
Garrison, S. (2004). Dasar-Dasar Terapi dan Latihan Fisik. Hypocrates: Jakarta
Handayani, H. (2008). Perawatan Operatif. Diakses pada tanggal 5 Maret 2013 dari http//www.satff.ui.ac.id
Hartono, Andry. (2006). Terapi gizi dan diet rumah sakit edisi 2. Jakarta:EGC karakata, Sumiarti. (1995). Bedah Minor. Jakarta : Hipokrates
Hawari, Dadang. (2001). Manajemen stress cemas dan depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Kozier, et all. (2008). Fundamental of Nursing: Concept, Process and Pratice. Vol.2. Fifth Edition. California: Addison Wesley.
Kozier, B & Glenora Erb. Fundamentals of Nursing : Concepts and Procedures. California : Addison-Wesley. 1995
Mansjoer, A. 2000. Ilmu Kebidanan dan Kandungan Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Media Aescuilipius. FKUI.
Mubarak, W. I. (2005). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikai dalam Praktik. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. (1992). Sinopsis obsteri, Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian. Ed. Rev. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
________.Pentingnya Bergerak Pasca Operasi. www.cetrione.blogspot.com di download pada tanggal 5 Maret 2013
Potter & Perry. (2006). Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC
Schorck, Theodore R. (1992). Ilmu Bedah edisi 7. Jakarta : EGC
Sjamsuhidajat R, & Wim de jong (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta:EGC
Smetzer S. C, Bare B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta : EGC
Suyono, Slamet, dkk. (2001). Buku Ajar llmu Keperawatan Dalam. Edisi ke -3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Syahlinda. (2008). Efektifitas Pedoman Mobilisasi Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Pasca Laparatomi di IRNA B (Bedah) RSUP. M. Djamil Padang 2008, FK Universitas Andalas, Padang.
Swearingen. (2001). Keperawatan Medical Bedah. Ed.2. Jakarta; EGC.
Wiyono, Narko. (2006). Pengaruh Pedoman Ambulasi Dini Terhadap Kecepatan Pemulihan Peristaltik Usus Pasien Paska Operasi Fraktur Femur dengan Anastesi Umum.
Refbacks
- There are currently no refbacks.