Perbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Dismenore Pada Remaja SMA Negeri 3 Padang

Vetty Priscilla, Dwi Christina Rahayu Ningrum, lili Fajria

Abstract

Sebagian wanita merasakan dismenore pada setiap siklus menstruasi, intensitas nyeri yang dirasakan bahkan sampai berat dan mengganggu aktivitas. Salah satu terapi non farmakologis yang bisa dilakukan untuk mengurangi dismenore teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat dalam menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA Negeri 3 Padang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment. Sampel sebanyak 32 orang remaja yang dibagi dua pada masing-masing perlakuan dengan waktu pelaksanaan 20 menit. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-tes sampel berpasangan dan uji t-test sampel bebas. Hasil menunjukkan terdapat penurunan yang bermakna pada skala dismenore pada masing-masing kelompok (p=0,000). Analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna penurunan skala dismenore pada remaja yang diberi teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.

References

Akin. (2004). Continous, low-level, topical heat wrap therapy as compared to cetaminofen for primary dysmenorrhea.

www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=PubMed&cmd=Retrieve&list ids=11239634&dopt=Abstract. Diakses tanggal 27 April 2012

Anurogo, D. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Arofiati F., Kurniasih, A. (2004). Pengaruh pemberian kompres hangat kering terhadap tingkat nyeri pada saat menstruasi di panti asuhan putri ‘ Aisyiyah Yogyakarta 2004. Jurnal Mutiara Medika (Jurnal Kedokteran dan Kesehatan). 1(4):30-47

Badziad, A. (2003). Endokrinologi dan ginekologi (edisi 2). Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas.

Ernawati. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang, skripsi, Universitas Muhammadiyah, Semarang

Faizah, J. (2000). Pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.

Gosana, H.F. (2001). Terapi Latihan Fisik Untuk Berbagai Penyakit. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Hughes, Megan L. 2006. Critical Incident Stress Debriefing as a Trauma Intervention in First Nation Communities ( Jurnal Penelitian )

Keikos. (2007). Menstruasi. Diakses tanggal 27 April 2012 dari http://keikos.biz/2007/06/17/menstruasi/

Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J, (2004), Fundamentals of Nursing Concepts, Process and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education Line

Melzack R, Wall PD. Pain mechanisms: a new theory. Science 1965;150:971-9

Morgan, G & Hamilton, C. (2009). Obstetri & ginekologi panduan praktis (edisi 2). Jakarta: EGC.

Priharjo, R. (2003). Perawatan nyeri. Jakarta. EGC.

Poter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Fundamental keperawatan konsep, proses dan praktek (Alih bahasa: R. Komalasari) (edisi 4). Jakarta: EGC.

Poter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Fundamental keperawatan (edisi 4). Jakarta: EGC.

Price, A. S., Wilson M. L., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa: dr. Brahm U. Penerbit. Jakarta: EGC

Smith, R.P. (2003). Dysmenorrhea: Etiology, Diagnosis, and Therapy. Diakses tanggal 21 September 2011 dari http://www.omenshealthapta.org/csm2003/4654.pdf

Simanjuntak, P. (2008). Gangguan haid dan siklusnya. In: Winkjosastro H., Saifuddin A.B., Rachimhadhi T. Ilmu kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp: 229-32.

Smeltzer & Bare. (2002). Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih Bahasa : Agung waluyo. Jakarta. EGC.

Thangchai, K., Titavan, V., & Boriboonhirunsarn, D. (2004). Dysmenorrhea in Thai adolecents: Prevalence, impact and knowledge of treatment. Journal of The Medical Association of Thailand, 3(87), 69-73.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.