Peran Faktor Persalinan terhadap Stunting pada Balita : Studi di Desa Tasikmadu, Indonesia

Della Kurnia Fauziah, Nurul Pujiastuti, Fitriana Kurniasari Solikhah, Tri Nataliswati

Abstract

Stunting remains a persistent nutritional challenge in Indonesia, posing a substantial threat to child growth and survival, typically manifesting in the second year of life. Its primary antecedent is inadequate prenatal protein intake, resulting in shortened birth length and increased susceptibility to stunting. This study aimed to elucidate the relationship between birth length and stunting among toddlers within Tasikmadu Village, employing a retrospective cohort design with a total sample size of 128 individuals selected through Total Sampling. The analysis of the collected data yielded a noteworthy result, with a calculated p-value exceeding 0.570. This outcome signifies the absence of a statistically significant correlation between birth length and the incidence of stunting among the study participants in Tasikmadu Village. Instead, the investigation highlights the prominence of postnatal factors as significant determinants of stunting prevalence. These factors include the untimely introduction of complementary foods alongside breastfeeding (MP-ASI), irregular MP-ASI feeding schedules, a predominantly carbohydrate-based MP-ASI menu, erratic breastfeeding timings, and premature discontinuation of exclusive breastfeeding. In summary, this study discerns a conspicuous dissociation between birth length and stunting occurrence in Tasikmadu Village. The implication is that the roots of stunting lie predominantly in postnatal practices, emphasizing the critical role of addressing issues such as inappropriate MP-ASI practices and breastfeeding patterns to effectively combat the prevalence of stunting among toddlers. These findings contribute to a more nuanced understanding of the multifaceted nature of stunting in this context, guiding future interventions and public health initiatives aimed at its mitigation.

References

Aryastami, Ni, and Ingan Tarigan. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di indonesia policy analysis on stunting prevention in indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan 45(4):233–40. DOI: 10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240

Ch Rosha, Bunga, Kencana Sari, Bunga Ch Rosha, Indri Yunita Sp, Nurilah Amaliah, and N. H. Utami. (2016). Peran intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam perbaikan peran intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam perbaikan masalah gizi balita di kota bogor (roles of sensitive and spesific nutritional interventions in the improvement of nutritional problems in bogor). Buletin Penelitian Kesehatan 44(2):127–38.

Dasantos, Putri Tamara, Herlina Dimiatri, and Husnah Husnah. (2020). “Hubungan berat badan lahir dan panjang badan lahir dengan stunting pada balita di kabupaten pidie.” AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh 6(2):29. doi: 10.29103/averrous.v6i2.2649.

Eka, Rahmawati Vivin. (2020). Hubungan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada anak balita usia 0-59 bulan di kabupaten jombang. Jurnal Kebidanan 9(2):1–23. DOI: https://doi.org/10.47560/keb.v9i2.250

Hutabarat, Melba Riska Utami, Irwanto Irwanto, and Sulistiawati Sulistiawati. (2021). Risk factors of stunting in toddler aged 24-59 month. Jurnal Kebidanan 10(2):119. doi: 10.26714/jk.10.2.2021.119-128.

Juniar, D.A., Rahayuning, D., & Rahfiludin, M. Z. (2019). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan (studi kasus di wilayah kerja puskesmas gebang, kecamatan gebang, kabupaten purworejo). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 7(1):289–96. DOI: https://doi.org/10.14710/jkm.v7i1.22973

Kemenkes RI. (2021). Buku Kia Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. (2022). Tahun 2022 Angka Prevalensi Stunting Harus Turun Setidaknya 3%’ - Stunting.

Maryam, Siti. (2017). Gambaran tingkat pendidikan dan pola asuh ibu pada anak usia dini di gampong pante gajah kecamatan matang glumpang dua kabupaten bireuen. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies 3(2):67–76. DOI: http://dx.doi.org/10.22373/equality.v3i2.3443

Mirza, Putri Aisyah, Delmi Sulastri, and Dessy Arisany. (2021). Hubungan panjang badan lahir dan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada anak usia 7-24 bulan di wilayah kerja puskesmas seberang padang. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia 1(3):262–69. doi: 10.25077/jikesi.v1i3.64.

Nurkomala, Siti, Nuryanto Nuryanto, and Binar Panunggal. (2018). Praktik pemberian mpasi (makanan pendamping air susu ibu) pada anak stunting dan tidak stunting usia 6-24 bulan. Journal of Nutrition College 7(2):45. doi: 10.14710/jnc.v7i2.20822.

Pemprov Jatim. (2020). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan Kedua.

Permatasari, Dewi Fitria, and Sri Sumarmi. (2018). Perbedaan panjang badan lahir, riwayat penyakit infeksi, dan perkembangan balita stunting dan non stunting. Jurnal Berkala Epidemiologi 6(2):182. doi: 10.20473/jbe.v6i22018.182-191.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting.

Puskesmas Watulimo. (2021). “Evaluasi Bulan Timbang.”

Rachmayani, Andina. (2018). Hubungan peran keluarga dan pengetahuan ibu terhadap pemberian asi di desa tanah merah kabupaten tangerang. Indonesian Journal of Human Nutrition 5(2):125–30. https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.5

Rahayu, Atikah, Fahrini Yulidasari, Andini Octaviana Putri, and Lia Anggraini. (2018). Study Guide - Stunting Dan Upaya Pencegahannya.

Rahmadi, Antun. (2016). Hubungan berat badan dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting anak 12-59 bulan di provinsi lampung. Jurnal Keperawatan 12(2):209–18.

DOI: http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v12i2.601

Rahmawati, Vivin Eka. (2020). Hubungan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada anak balita usia 0-59 bulan di kabupaten jombang. Jurnal Kebidanan 9(2):44–48. doi: 10.47560/keb.v9i2.250.

Ratnadewi. (2019). Hubungan kadar zink dalam asi dengan berat badan dan panjang badan bayi usia 4-6 bulan di kota padang sumatera barat. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi 8(1):22. doi: 10.36565/jab.v8i1.99.

Sutrio, Sutrio, dan Mindo Lupiana. (2019a). Berat badan dan panjang badan lahir meningkatkan kejadian stunting. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai 12(1):21. doi: 10.26630/jkm.v12i1.1734.

Sutrio, Sutrio, and Mindo Lupiana. (2019b.) Berat badan dan panjang badan lahir meningkatkan kejadian stunting. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai 12(1):21. doi: 10.26630/jkm.v12i1.1734.

Svefors, Pernilla, Oleg Sysoev, Eva Charlotte Ekstrom, Lars Ake Persson, Shams E. Arifeen, Ruchira T. Naved, Anisur Rahman, Ashraful Islam Khan, and Katarina Selling. (2019). Relative importance of prenatal and postnatal determinants of stunting: data mining approaches to the minimat cohort, bangladesh. BMJ Open 9(8):1–12. doi: 10.1136/bmjopen-2018-025154.

Usman, Sudrayani, and Syahrul Ramdhan. 2021. “Hubungan faktor pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada anak balita.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 10(1):285–89. doi: 10.35816/jiskh.v10i1.547.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.